Senin, 02 September 2013

Profil desa


PROFIL DESA CILONGOK KECAMATAN CILONGOK KABUPATEN BANYUMAS
(oleh mahasiswa KKN STAIN Purwokerto kelompok XIV 2013)

A.  Sejarah Desa
Dari beberapa sumber yang kami peroleh, ada beberapa pendapat tentang asal-usul  nama Desa Cilongok, yaitu :
1.      Menurut bapak Sunaryo, selaku sesepuh Desa Cilongok. Menceritakan bahwa dahulu kala ada seorang kakek yang bernama kaki Cilongok.
2.      Menurut Mas Dedi, selaku ketua karang taruna Desa Cilongok. Menceritakan bahwa menurut legenda yang ada dimasyarakat Cilongok berasal dari kata Ci yang artinya air dan Longok yang artinya muncul. Jadi Cilongok itu bermakna mata air yang muncul dari tanah.
Setelah kita mencari data lebih lanjut akhirnya kita menemukan keturunan dari Bapak  Nurya Sentika selaku Lurah pertama di desa Cilongok yang bernama Bapak Risun.
Menurut cerita dari Beliau, Desa Cilongok merupakan perbatasan sebelah timur kerajaan Pajajaran. Dikarenakan tidak adanya penjaga perbatasan sebelah timur kerajaan, maka sang raja membuat sayembara “Barang siapa yang paling kuat maka dia yang akan menjadi penjaga perbatasan”. Terdengarlah sayembara tersebut oleh tiga bersaudara yaitu Ki Suramerta, Ki Candrageni, dan Ki Jambe Wangi. Ki Suramerta dan Ki Candrageni sangat berambisi untuk memenangkan sayembara tersebut, sedangkan Ki Jambe Wangi tidak terlalu berambisi. Pertarungan antar ketiganya pun tidak bisa terelakan lagi. Mereka bertarung bertarung dibawah makam Ki Suramerta (sekarang). Disana terjadi ledakan hebat membentuk kedung yang mengeluarkan air. Masyarakat yang terkejut dengan ledakan tersebut menengok  ke sumber ledakan. Kemudian tempat tersebut dinamakan Cilongok. Kata Cilongok terdiri dari dua kata, yaitu kata Ci dan Longok. Ci berasal dari bahasa Sunda yang berarti air, sedangkan Longok berasal dari bahasa Jawa yang berarti menengok. Akhirnya sayembara tersebut dimenangkan oleh Ki Jambe Wangi yang kemudian dijuluki Ki Cilongok, sesuai dengan tempat pertarungan tersebut.
Adapun daftar Lurah yang kami dapatkan adalah sebagai berikut :
1.      Bapak Nurya Sentika, yang bertempat di cilongok
2.      Bapak H. Abdur Rahim, yang bertempat di petir
3.      Bapak Karwan, yang bertempat di Cilongok
4.      Bapak Parta, yang bertempat di Kali manggis
5.      Bapak Nur Samad, yang bertempat tinggal di Kali manggis. Beliau menjabat sebagai lurah sekitar tahun 1945. Pembangunan yang dilakukan dalam kepemimpinannya salah satunya adalah pembangunan Balai Desa Cilongok dan MI Ma’arif NU Cilongok.
6.      Bapak Sukemi, yang bertempat tinggal di kali manggis. Beliau menjabat sebagai lurah sekitar tahun 1972, masa jabatannya hanya 2 tahun.
7.      Bapak Ahmad Dakirin, yang bertempat tinggal di Kauman. Beliau menjabat sebagai lurah  tahun 1974. Beliau menjabat selama 2 periode yang 1 periodenya selama 8 tahun, jadi beliau menjabat selama 16 tahun. Beliau pun melanjutkan program kerja yang belum terlaksana dari lurah sebelumnya, diantaranya membangun MI, dan 2 SD yaitu SD N 2 Cilongok dan SD N 3 Cilongok yang sampai sekarang masih ada. Bapak Dakirin mendapatkan gaji berupa Bengkok 6,5 Ha untuk gaji pamong desa yang dimanfaatkan untuk kebun tebu. Penghasilan utama masyarakat pada masa jabatannya adalah petani gula kelapa, ketela, dan padi.
8.      Bapak Sukirman, yang bertempat tinggal di kauman. Beliau menjabat sebagai lurah sekitar tahun 1990an.
9.      Bapak Tasun, yang bertempat tinggal di bentala. Beliau menjabat sebagai lurah sekitar tahun 2000an. Pada masa pemerintahannya sudah bergulir bantuan dari pemerintah untuk subsidi desa dan lain-lain. Infrastruktur bangunan pun maju.
10.  Bapak Khana Nurrohman, yang bertempat tinggal di kali manggis. Beliau baru menjabat selama 8 bulan sebagai lurah.
Di Desa Cilongok ada 12 grumbul/dukuh yaitu, utara pasar, kali manggis (selatan pasar), kampung baru, kauman, petir barat, petir timur, bentala, dukuh klewih, glempang, dalawangi, cilongok, bedolan. Di Desa Cilongok terdiri dari 43 RT dan 6 RW.
Pendidikan di Desa Cilongok sudah ada sejak jaman Belanda, hal ini dibuktikan dengan dibangunnya SD pertama di Desa Cilongok yaitu SD N 1 Cilongok sekitar tahun 1933. Pada tahun itu pula pasar dibangun. Dan sekarang terdapat 3 TK, 3 SD, 1 MI, 1 MTS, dan 1 SMK.

keadaan geografis


  Kondisi Geografis
1.    Keadaan fisik daerah
a.      Letak dan luas wilayah
Desa Cilongok terletak disebelah Barat ibukota kabupaten Banyumas. Desa Cilongok merupakan ibukota kecamatan Cilongok. Dan jarak antara desa Cilongok dengan pusat kabupaten Banyumas berjarak sekitar 12 Km. Waktu tempuh menuju ibukota kabupaten sekitar 30 menit itupun jika menggunakan kendaraan pribadi. Jika menggunakan angkot atau bis biasanya sekitar 45 menit.
Desa Cilongok terdiri atas 9 dusun yang terbagi menjadi 6 RW dan 43 RT. Dusun I berada di sebelah utara dan tengah desa, Dusun II berada disebelah selatan desa, dan Dusun III berada di sebelah brat Desa, dusun ini juga diberi nama Sigandu.
Luas wilayah Cilongok adalah 555.764 Ha dengan batas-batas desa sebagai berkut;
Utara                 : Desa Pernasidi dan Rancamaya
Selatan              : Desa Sudimara dan Cipete
Barat                 : Desa Cipete dan Pernasidi
Timur                 : Desa Pageraji
b.      Tipografi dan jenis tanah
Desa Cilongok mempunyai konfigurasi berupa daratan datar dengan ketinggian antara 30-100 m diatas permukaan laut (dpl), sehingga tergolong dataran sedang. Dan suhunya masih dalam batas normal serta sebagaian besar tanahnya merupakan tanah pemukiman.
c.       Iklim
Iklim suatu daerah sangat berpengaruh pada kehidupan utamanya untuk pertumbuhan tanaman dan kelangsungan hidup binatang ternak maupun binatang yang masih liar. Bersamaan dengan iklim disuatu tepat makhluk hidup akan saling berinteraksi, yang dalam kurun waktu tertentu akan menentukan kondisi suatu wilayah.
Di desa Cilongok curah hujannya mencapai 2000-3000 Mm dengan jumlah bulan hujan selama 5 bulan. Dan suhu rata-rata harian mencapai 28áµ’ C.

keadaan sosial ekonomi dan agama


Keadaan Sosial Ekonomi dan Keagamaan
1.    Jumlah penduduk
Desa Cilongok tahun 2009 memiliki 2425 kepala keluarga dengan jumlah penduduk 8382 jiwa yang terdiri atas 4346 laki-laki dan 4036 perempuan.
Komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 1. Klasifikasi penduduk menurut umur dan jenis kelamin
No
Kelompok  Umur (thn)
Laki-laki
Perempuan
Jumlah (Jiwa)
1
0-4
80
78
158
2
5-9
371
316
687
3
10-14
411
359
770
4
15-19
390
363
753
5
20-24
436
399
835
6
25-29
372
336
708
7
30-39
764
678
1442
8
40-49
599
625
1224
9
50-59
443
390
833
10
> 60
480
492
972

Jumlah
4346
4036
8382
Sumber. Data skunder monorgraf desa Cilongok, tahun 2009


Ketersediaan tenaga kerja suatu daerah dapat dilihat dari jumlah penduduk menurut umur. Tenaga kerja yang kurang menyebabkan pelaksanaan pembangunan mengalami pemborosan biaya pengadaan tenaga kerja dan sebaliknya bila tenaga kerja berlebihan akan menimbulkan hambatan dalam memperoleh pekerjaan. Jumlah angkatan kerja dapat digunakan untuk menyusun pembangunan wilayah, termasuk pembangunan dibidang pertanian.
Usia yang kerja dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu angkatan kerja muda (15-24 thn), angkatan kerja produktif (25-49 thn), dan angkatan kerja tua (50-59 thn).
Dengan melihat table diatas dapat diketahui golongan usia produktif berjumlah 4962 jiwa (59,2 %) dan golongan usia tidak produktif adalah 3420 jiwa (40,8%), hal ini menunjukkan bahwa tenaga kerja yang tersedia bisa untuk mengisi peluang kerja, sementara ini lapangan kerja yang tersedia adalah dibidang pertanian, perdagangan, pengangkutan/transportasi, pembangunan dan pabrik.
2.    Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan di desa Cilongok tergolong paling baik dibandingkan desa-desa lainnya di kecamatan Cilongok, hal ini didukung adanya fasilitas pendidikan diantaranya yaitu 4 TK, 2 SD, 1 MI, 1 SMP, 1 MTS, dan 1 SMA. Komposisi penduduk desanya berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 2. Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan
No
Tingkat pendidikan
Jumlah
1
S2
2
2
S1
31
3
D3
67
4
D2
21
5
D1
113
6
Tamat SLTA/sederajat
619
7
Tamat SLTP/sederajat
1099
8
Tamat SD/sederajat
2395
9
Belum tamat SD
171
10
Tidak tamat SD
1534

Jumlah
6052
Sumber. Daftar Isian Potensi Desa dan Tingkat Perkembangan Desa Cilongok, tahun 2009
3.    Mata pencaharian
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup bagi manusia adalah sangat dibutuhkannya makanan. Untuk memperoleh makanan, manusia berjuang demi kelangsungannya, usaha tersebut dilihat dari kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia mempunyai usaha yang berbeda-beda menurut kemampuan mereka. Kegiatan sehari-hari dalam mencari makanan tersebut sangat menentukan pola hidup diri manusia berserta keluarganya.
Mata pencaharian sebagian besar keluarga desa Cilongok adalah bidang pengangkutan/transportasi. Jumlah kepala keluarga yang bekerja di bidang pengangkutan/transportasi sekitar 334 orang. Mata pencaharian yang lain dapat dilihat pada tabel berikut:

Table 3. komposisi penduduk desa Cilongok menurut mata pencaharian
No
Jenis mata pencaharian
Jumlah (Jiwa)
1
Petani sendiri
227
2
Petani buruh
117
3
Pengusaha
61
4
Buruh industri
231
5
Buruh bangunan
319
6
Pedagang
229
7
Pengangkutan
334
8
PNS/TNI/POLRI
89
9
Pensiunan
58

Jumlah
1665
Sumber. Data skunder monografi desa Cilongok, tahun 2009

4.    Pola Penggunaan Lahan
Luas desa Cilongok seluruhnya sebesar 555.764 Ha, mayoritas penduduk desa mempunyai pekerjaan sebagai petani, petani buruh dan buruh bangunan. Maka pola pemilikan lahan sangat berkaitan erat dengan mata pencahariannya. Perincian masing-masing penggunaan lahannya sebagai berikut:
Tabel 4. Luas dan penggunaan lahan desa Cilongok
No
Penggunaan Lahan
Luas (Ha)
1
Tanah sawah
91.000
2
Tanah pemukiman
276.740
3
Tanah fasilitas umum
a.       Kas desa
b.      Lapangan
c.       Perkantoran pemerintahan

10.498
1.293
89
4
Lain-lain
17.245

Jumlah
555.764
Sumber. Data skunder monografi desa Cilongok, tahun 2009
Aturan main yang memberikan gerak berjalannya suatu organisasi itu diantaranya undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan presiden, peraturan daerah serta keputusan kepala daerah. Sedangkan lembaga masyarakat adalah suatu himpunan yang mengatur norma-norma dari tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok didalam kehidupan masyarakat, dimana wujud kontraknya adalah asosiasi.
Lembaga sosial yang ada di desa Cilongok adalah sebagai berikut:
Tabel 6. Kelembagaan desa Cilongok
No
Jenis Kelembagaan Desa
Jumlah Pengurus/Kader (Orang)
1
Pemerintah desa
9
2
BPD
10
3
LKMD
7
4
PKK
120
5
Kelompok tani
2 kelompok
6
RT
43
7
RW
6
8
TK
4
9
SD
3
10
MI
1
11
SMP
1
12
MTS
1
13
SMK
1
14
TPQ
11



Sumber. Data skunder monografi desa Cilongok, tahun 2009