PROFIL DESA CILONGOK KECAMATAN CILONGOK KABUPATEN
BANYUMAS
(oleh mahasiswa KKN STAIN Purwokerto kelompok XIV 2013)
A.
Sejarah Desa
Dari beberapa sumber yang kami peroleh, ada beberapa pendapat
tentang asal-usul nama Desa Cilongok,
yaitu :
1.
Menurut
bapak Sunaryo, selaku sesepuh Desa Cilongok. Menceritakan bahwa dahulu kala ada
seorang kakek yang bernama kaki Cilongok.
2.
Menurut
Mas Dedi, selaku ketua karang taruna Desa Cilongok. Menceritakan bahwa menurut
legenda yang ada dimasyarakat Cilongok berasal dari kata Ci yang artinya air
dan Longok yang artinya muncul. Jadi Cilongok itu bermakna mata air yang muncul
dari tanah.
Setelah kita mencari data lebih lanjut akhirnya kita menemukan
keturunan dari Bapak Nurya Sentika
selaku Lurah pertama di desa Cilongok yang bernama Bapak Risun.
Menurut cerita dari Beliau, Desa Cilongok merupakan perbatasan
sebelah timur kerajaan Pajajaran. Dikarenakan tidak adanya penjaga perbatasan
sebelah timur kerajaan, maka sang raja membuat sayembara “Barang siapa yang
paling kuat maka dia yang akan menjadi penjaga perbatasan”. Terdengarlah
sayembara tersebut oleh tiga bersaudara yaitu Ki Suramerta, Ki Candrageni, dan
Ki Jambe Wangi. Ki Suramerta dan Ki Candrageni sangat berambisi untuk
memenangkan sayembara tersebut, sedangkan Ki Jambe Wangi tidak terlalu berambisi.
Pertarungan antar ketiganya pun tidak bisa terelakan lagi. Mereka bertarung
bertarung dibawah makam Ki Suramerta (sekarang). Disana terjadi ledakan hebat
membentuk kedung yang mengeluarkan
air. Masyarakat yang terkejut dengan ledakan tersebut menengok ke sumber ledakan. Kemudian tempat tersebut
dinamakan Cilongok. Kata Cilongok terdiri dari dua kata, yaitu kata Ci dan
Longok. Ci berasal dari bahasa Sunda yang berarti air, sedangkan Longok berasal
dari bahasa Jawa yang berarti menengok. Akhirnya sayembara tersebut dimenangkan
oleh Ki Jambe Wangi yang kemudian dijuluki Ki Cilongok, sesuai dengan tempat
pertarungan tersebut.
Adapun daftar Lurah yang kami dapatkan adalah sebagai berikut :
1.
Bapak
Nurya Sentika, yang bertempat di cilongok
2.
Bapak
H. Abdur Rahim, yang bertempat di petir
3.
Bapak
Karwan, yang bertempat di Cilongok
4.
Bapak
Parta, yang bertempat di Kali manggis
5.
Bapak
Nur Samad, yang bertempat tinggal di Kali manggis. Beliau menjabat sebagai
lurah sekitar tahun 1945. Pembangunan yang dilakukan dalam kepemimpinannya
salah satunya adalah pembangunan Balai Desa Cilongok dan MI Ma’arif NU
Cilongok.
6.
Bapak
Sukemi, yang bertempat tinggal di kali manggis. Beliau menjabat sebagai lurah
sekitar tahun 1972, masa jabatannya hanya 2 tahun.
7.
Bapak
Ahmad Dakirin, yang bertempat tinggal di Kauman. Beliau menjabat sebagai
lurah tahun 1974. Beliau menjabat selama
2 periode yang 1 periodenya selama 8 tahun, jadi beliau menjabat selama 16
tahun. Beliau pun melanjutkan program kerja yang belum terlaksana dari lurah
sebelumnya, diantaranya membangun MI, dan 2 SD yaitu SD N 2 Cilongok dan SD N 3
Cilongok yang sampai sekarang masih ada. Bapak Dakirin mendapatkan gaji berupa Bengkok 6,5 Ha untuk gaji pamong desa
yang dimanfaatkan untuk kebun tebu. Penghasilan utama masyarakat pada masa
jabatannya adalah petani gula kelapa, ketela, dan padi.
8.
Bapak
Sukirman, yang bertempat tinggal di kauman. Beliau menjabat sebagai lurah
sekitar tahun 1990an.
9.
Bapak
Tasun, yang bertempat tinggal di bentala. Beliau menjabat sebagai lurah sekitar
tahun 2000an. Pada masa pemerintahannya sudah bergulir bantuan dari pemerintah
untuk subsidi desa dan lain-lain. Infrastruktur bangunan pun maju.
10.
Bapak
Khana Nurrohman, yang bertempat tinggal di kali manggis. Beliau baru menjabat
selama 8 bulan sebagai lurah.
Di Desa
Cilongok ada 12 grumbul/dukuh yaitu, utara pasar, kali manggis (selatan pasar),
kampung baru, kauman, petir barat, petir timur, bentala, dukuh klewih,
glempang, dalawangi, cilongok, bedolan. Di Desa Cilongok terdiri dari 43 RT dan
6 RW.
Pendidikan di
Desa Cilongok sudah ada sejak jaman Belanda, hal ini dibuktikan dengan
dibangunnya SD pertama di Desa Cilongok yaitu SD N 1 Cilongok sekitar tahun
1933. Pada tahun itu pula pasar dibangun. Dan sekarang terdapat 3 TK, 3 SD, 1
MI, 1 MTS, dan 1 SMK.